Pupuk Kandang Ayam adalah Sumber Daya yang Belum Dimanfaatkan Optimal |
Kemampuan pupuk kandang ayam dalam meningkatkan produktivitas tanaman tidaklah terlepas dari kandungan hara yang ada di dalamnya. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh banyak ahli, secara umum kandungan pupuk kandang ayam adalah 1,5% N2, 1,3% P2O5, 0,8 K2O, dan 4,0 CaO. Dari kandungan tersebut diketahui bahwa jika dibandingkan dengan pupuk kandang dari jenis lain seperti kambing dan sapi, pupuk kandang ayam memiliki kandungan P2O5 dan K2O yang paling tinggi (Lihat tabel Kandungan Pupuk Kandang). Itulah sebabnya mengapa pupuk kandang ayam mampu meningkatkan produksi tanaman lebih tinggi dibandingkan jenis pupuk kandang lainnya.
Pupuk kandang ayam juga mengandung 29% bahan organik dengan C/N rasio 9 sampai 11%. Kandungan ini sangat membantu tanah dalam memperbaiki sifat fisik dan biologinya yang sering rusak karena perlakuan budidaya. Dengan penggunaan pupuk kandang ayam, tanah akan lebih gembur dan mikroorganisme tanah dapat tumbuh dan berkembang lebih baik. Ini juga tentu akan sangat membantu tanaman dalam usaha meningkatkan produktivitas hasil sehingga tujuan budidaya pun dapat tercapai.
Selain berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari pupuk kandang ayam, ternyata ada pula dampak negatif yang timbul dari penggunaan pupuk ini. Pupuk ini mengandung bakteri Salmonela sp. yang dapat menimbulkan beberapa penyakit pada manusia. Untuk menghindari dampak tersebut, pupuk kandang sebaiknya tidak diaplikasikan secara langsung melainkan harus dikomposkan terlebih dahulu. Namun, apabila tidak memungkinkan, aplikasi pupuk dapat dilakukan menggunakan peralatan keselamatan kerja agar terhindar dari bakteri Salmonela sp.