Kandungan Pupuk Urea

Kandungan pupuk urea secara global terdiri dari 46% nitrogen dan 54% zat pembawa (carrier). Hal ini berarti, di dalam 100 kg urea terdapat sebanyak-banyaknya 46 kg nitrogen tersedia dan 56 kg zat pembawa yang tidak memberikan efek positif bagi tanaman. Itupun dari 46% nitrogen tersedia yang terkandung dalam pupuk urea, biasanya hanya separuhnya saja yang dapat dikonsumsi tanaman, selebihnya nitrogen tersebut hilang karena pencucian (leaching) oleh air tanah mapun karena penguapan (evaporasi).
Kandungan Pupuk Urea
Kandungan Pupuk Urea Dimanfaatkan sebagai Penambah Hara Tanah

Kandungan nitrogen adalah satu-satunya zat yang memberikan keuntungan bagi pertumbuhan tanaman. Nitrogen yang sangat dibutuhkan oleh tanaman memang tersedia cukup banyak dalam pupuk urea. Berbeda dengan zat pembawanya yang justru banyak memberikan efek negatif bagi tanah seperti pemadatan, nitrifikasi, dan lain sebagainya. Kendati demikian, tanpa zat pembawa, urea tidak akan dapat diproduksi dan diaplikasikan seperti sekarang ini.

Pupuk urea memang menjadi pupuk anorganik yang sangat digemari oleh petani Indonesia. Selain karena harganya yang relatif murah, manfaat dan fungsi pupuk urea juga dapat langsung dilihat setelah diaplikasikan pada pertumbuhan tanaman. Pupuk yang memiliki sifat higroskopis (mudah menyerap air) ini sering membatu jika tidak ditempatkan dengan sistem penyimpanan yang tepat.

Berbicara masalah kandungan pupuk urea, tentu tidak terlepas dari komposisi zat pembawanya. Dalam 54% zat pembawa tersebut nyatanya terdapat kandungan karbondioksida yang terikut saat proses pembuatan pupuk urea berlangsung. Kandungan karbondioksida ini jumlahnya cukup banyak, apalagi jika pupuk urea telah mengalami penguraian, jumlah karbondioksidanya pun akan semakin banyak.

Kandungan karbondioksida dalam pupuk urea sebetulnya masih memiliki beberapa manfaat seperti membantu proses fotosintesis dan menyediakan nutrisi bagi organisme anaerob tanah yang menguntungkan bagi tanaman. Selain karbondioksida, di dalam urea juga terkandung senyawa biuret yang terikut saat proses purifikasi dalam pembuatan pupuk urea. Senyawa biuret ini sangat menggangu pertumbuhan tanaman, oleh karena itu jumlah senyawa biuret dalam urea dibatasi keberadaannya pada persentase tertentu. Senyawa biuret ini adalah salah satu senyawa yang memacu timbulnya berbagai jenis penyakit pada tanaman. Itulah sebabnya mengapa setelah dipupuk urea biasanya tanaman akan menjadi sangat rentan terhadap berbagai penyakit.

Demikianlah pembahasan mengenai kandungan pupuk urea. Pupuk urea memang harus diketahui apa saja kandungannya agar kita tidak salah dalam melakukan aplikasi pemupukan pada tanaman.

BAGIKAN ARTIKEL INI: