Pupuk Anorganik

Pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat atau disintesis dari bahan-bahan anorganik di pabrik-pabrik pupuk. Tidak seperti pupuk organik, pupuk anorganik biasanya memiliki kandungan hara yang cukup tinggi dan efek yang ditimbulkan jika diaplikasikan ke tanaman dapat cepat terlihat.
Pupuk anorganik
Salah Satu Contoh Pupuk Anorganik

Saat ini pupuk anorganik dapat ditemukan dalam banyak jenis. Jenis-jenis pupuk anorganik bervariasi mulai dari adanya perbedaan warna, bentuk, maupun cara penggunaannya. Jika pada era dahulu pupuk anorganik diberikan dengan cara menaburkannya ke sekitar perakaran tanaman, sekarang kita sudah dapat menemuan berbagai jenis pupuk anorganik yang diberikan dengan cara disuntikan ke batang, disemprotkan ke daun (pupuk daun), atau dengan menyelipkan di perakaran tanaman.

Kendati jenis pupuk anorganik sangat beraneka ragam, namun secara umum ia dapat diklasifikasikan berdasarkan kandungan haranya menjadi 2 jenis yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal ialah pupuk anorganik yang hanya mengandung satu jenis unsur hara saja, contohnya pupuk urea, pupuk TSP, pupuk SP36, pupuk KCl, pupuk Dolomit, pupuk ZA, pupuk ZK dan lain sebagainya. Sedangkan pupuk majemuk adalah pupuk anorganik yang mengandung lebih dari satu jenis unsur hara, contohnya pupuk NPK, pupuk NK, pupuk NP, dan lain sebagainya.

Pupuk anorganik sangat akrab di kalangan petani Indonesia sejak revolusi hijau yang dicanangkan Presiden Soeharto pada era orde baru. Hal ini terjadi karena pupuk anorganik memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki pupuk organik. Kelebihan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
  1. Jumlah hara yang diberikan dapat terukur dengan tepat karena pupuk anorganik memiliki kandungan hara yang pas.
  2. Pupuk anorganik tersedia dalam jumlah yang banyak.
  3. Pupuk anorganik tidak membutuhkan biaya dan tenaga yang besar dalam pengangkutan.

Selain beberapa kelebihan tersebut, pupuk anorganik juga memiliki banyak kekurangan dan kelemahan. Kekurangan-kekurangan tersebut antara lain
  1. Pupuk anorganik menyediakan unsur hara yang tidak lengkap.
  2. Pupuk anorganik jika digunakan terus menerus dapat merusak tanah.
  3. Kelebihan dosis dapat menyebabkan tanaman mati atau rentan terhadap serangan penyakit.

Demikianlah pembahasan mengenai pupuk anorganik. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi referensi bagi Anda. Jika Anda merasa tulisan ini bermanfaat silakan bagikan tulisan ini melalui jejaring sosial.
BAGIKAN ARTIKEL INI:

1 Response to "Pupuk Anorganik"

  1. vDemikianlah pembahasan mengenai pupuk anorganik. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi referensi bagi Anda. Jika Anda merasa tulisan ini bermanfaat silakan bagikan tulisan ini melalui jejaring sosial.

    ReplyDelete