Pupuk Hijau

Pupuk hijau adalah pupuk yang dibuat dari pengomposan sisa tanaman hijau sehingga memiliki kandungan bahan organik yang tinggi. Kandungan bahan organik dalam pupuk hijau sangat baik bagi perbaikan kualitas sifat-sifat tanah jika diaplikasikan secara berkesinambungan. Aplikasi pupuk hijau juga dapat membantu lingkungan pertanian dalam mempertahankan siklus ekologinya.
Pupuk Hijau
Pupuk Hijau Terbaik Berasal dari Tanaman Leguminosa (Sumber : alamtani.com)

Pupuk hijau dapat dibuat dari semua jenis tanaman baik tanaman sisa produksi, gulma, tanaman pagar, maupun tanaman penutup tanah. Kendati demikian, tanaman-tanaman yang memiliki kandungan humus dan kadar nitrogen tinggi memiliki kualitas yang paling baik jika digunakan sebagai bahan baku pupuk hijau. Tanaman tersebut misalnya tanaman kacang-kacangan seperti kacang tanah, lamtoro, bunguk, hahapan, azolla, dan lain sebagainya.

Karakteristik pupuk hijau sebetulnya hampir mirip dengan pupuk organik jenis lainnya. Karakteristik tersebut antara lain mampu memperbaiki kapasitas tukar kation dan struktur tanah, meningkatkan kehidupan mikroorganisme tanah, serta menyediakan unsur hara yang diperlukan tanaman.

Pupuk hijau memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan. Keunggulan pupuk hijau antara lain mampu memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, mencegah erosi, dapat dibuat sendiri secara insitu, biaya produksinya murah, serta memperbaiki kondisi lingkungan yang rusak karena penggunaan pupuk anorganik. Sedangkan kelemahan pupuk hijau antara lain meningkatkan potensi perpindahan hama dan penyakit dari bahan pembuatan pupuk hijau ke tanaman inti, meningkatkan potensi tumbuhnya gulma, dan butuh banyak tenaga.

Pupuk hijau dapat digunakan langsung ke tanaman melalui cara pembenaman langsung, digunakan sebagai mulsa, maupun dikomposkan lebih dahulu. Cara pembenaman langsung sebaiknya dilakukan bagi pupuk hijau yang berasal dari tanaman yang memiliki C/N rasio rendah seperti tanaman leguminosa dan azolla. Tanaman yang memiliki C/N rasio rendah akan cepat terdekomposisi dan menyediakan hara bagi tanaman tanpa perlu dikomposkan lebih dahulu.
Pupuk Hijau
Pupuk Hijau sebagai Mulsa (Sumber : alamtani.com)

Pupuk hijau yang digunakan sebagai mulsa bahan pembuatnya harus berasal dari tanaman yang tidak satu family dengan tanaman inti. Hal ini untuk mencegah kemungkinan menularnya penyakit dari pupuk hijau ke tanaman yang di tanam. Contoh penggunaan pupuk hijau sebagai mulsa seperti terlihat pada gambar di bawah ini:

Pupuk hijau yang harus dikomposkan lebih dahulu adalah yang berasal dari bahan-bahan berkadar lignin tinggi. bahan yang berlignin tinggi misalnya berasal dari tanaman keras seperti daun singkong, jerami padi, dan batang jagung. Apabila pupuk hijau dari sumber seperti ini langsung digunakan pada lahan, akan terjadi dekomposisi yang membutuhkan nitrogen. Ini akan memunculkan persaingan mendapatkan nitrogen dengan tanaman budidaya, akibatnya pertumbuhan tanaman budidaya menjadi terganggu.
BAGIKAN ARTIKEL INI:

0 Response to "Pupuk Hijau"

Post a Comment