 |
| Gambar Kemasan Pupuk ZA |
Asam belerang dan gas amoniak merupakan bahan baku dalam pembuatan pupuk ZA. Kedua bahan tersebut dicampurkan menggunakan teknologi yang hampir sama dengan proses pembuatan pupuk urea. Dari campuran tersebut biasanya dihasilkan pupuk ZA dengan kandungan 21% nitrogen (N2).
Pupuk ZA bersifat mudah menyerap air dan uap air (higrospkopis) sehingga apabila disimpan terlalu lama dan tanpa alas, pupuk ini akan membatu seperti halnya pupuk urea. Penyimpanan pupuk ZA harus memperhatikan kondisi kelembaban ruangan. Pupuk ZA juga apabila diaplikasikan secara terus menerus pada tanah dapat menyebabkan pH tanah (derajat keasaman) semakin turun. Hal ini terjadi karena adanya kandungan asam belerang yang ada di dalamnya menambah pasokan jumlah ion H+ yang ada di dalam tanah.
Tidak seperti pupuk urea, pupuk ZA tergolong pupuk yang tidak mobile atau bereaksi lambat terhadap tanaman. Artinya, tanaman tidak dapat menyerap pupuk ZA bersamaan dengan air tapi mesti menyerapnya secara langsung. Dari sifat tersebut, kita harus memperhatikan bagaimana teknik pemupukan yang tepat dari aplikasi ZA ke tanaman.
Pemupukan pupuk ZA harus dilakukan sedekat mungkin ke akar tanaman. Aplikasi dilakukan dengan membuat lubang mengelilingi tajuk tanaman kemudian menaburkannya secara merata. Pupuk ini tidak mudah tercuci oleh air dan menguap oleh sinar matahari, oleh karena itu penutupan lubang pemupukan tidak begitu penting dilakukan.
Pupuk ZA dapat pula menjadi pemecahan masalah tingginya pH tanah budidaya. Dengan mengaplikasikan pupuk ini, kita akan mampu memberikan nutrisi nitrogen ke tanah, sekaligus juga menurunkan pH tanah yang terlampau tinggi.